Jumat, 10 Mei 2013 saya
dan beberapa teman dari ITB dan Unpad yang tergabung dalam komunitas
StudentsxCEO berangkat ke Jakarta untuk bertemu dan mencari ilmu dengan Bapak
Hasnul Suhaemi, CEO of XL Axiata. Kami berangkat dari Bandung pada pukul 7.15
dengan mobil salah satu dari anggota komunitas ini. Dalam perjalanan berbagai
guyonan dan canda tawa tentang apapun meramaikan perjalanan kami semua.
Pukul 10.30 kita sampai
di daerah kuningan, tempat XL tower berada. Akan tetapi, pertemuan baru dimulai
jam 13.00 sehingga kita jalan-jalan dulu di mall dekat situ dan meneruskan
sholat jumat. Setelah sholat Jumat pertemuan segera dimulai. Kami dipersilahkan
oleh sekretaris beliau untuk menuju meeting room. Pembicaraan diawali dengan
cerita beliau saat masih kanak-kanak. Anak yang begitu pendiam sampai-sampai
orang tua beliau menyuruh beliau ke luar rumah untuk bermain bersama sesama. Ya
begitu lah seorang Hasnul Suhaemi di masa kecil, pendiam dan kurang PD.
Perubahan mulai terjadi saat masa-masa mahasiswa, beliau mulai mengenal “dunia”
dan bersosialisasi secara utuh. Begitu banyak perubahan yang didapat akan
tetapi karakter beliau yang sudah tertanam tidak akan pernah hilang. Karakter
beliau lah yang pantang menyerah dan selalu menjadi seorang “cracker” yang
melekat pada beliau sampai sekarang.
Memasuki materi, beliau
bercerita peran CEO itu bisa diibaratkan seperti helikopter, bisa tau semuanya
dari segala sisi meskipun tidak mendetail. Akan tetapi jika ada masalah serius
maka disitulah seorang CEO akan membantun teamnya sedetail mungkin sehingga
keseimbangan dalam perusahaan tersebut terjaga. Dalam pengertiannya CEO adalah
seseorang yang memiliki Visi (Why), tahu akan strategy (What), bisa memimpin taktik
dan eksekusi(How), dan menghasilkan sesuatu hal yang baru.
Setelah
menceritakan apa itu CEO Pak Hasnul
mulai bercerita tentang implementasi 2 W and 1 H; Why,What, & How; dalam
suatu perusahaan. Dalam kesehariannya ada 4 komponen penting suatu perusahaan.
Komponen-komponen tersebut yaitu Operational, Marketing, Finance, dan Human
Relation. Sebagai seorang CEO selayaknya kita menguasai 4 bidang ini, tapi
kalau tidak mungkin 2 komponen saja yang harus dikuasai secara mendalam. Hal
tersebut diperlukan karena pada dasarnya CEO lah yang harus menguasai dan
mengetahui kondisi suatu perusahaan secara intensif. Apabila seorang CEO hanya
mampu menguasai satu dari 4 komponen tersebut maka perusahaan bisa kehilangan
keseimbangan sehingga menimbulkan titik lemah dalam suatu perusahaan.
Untuk mencapai hal
tersebut diperlukan suatu visi, pengalaman, dan pengetahuan. Visi itu sendiri
berasal dari dalam diri kita, karena dengan visi kita tahu jalan hidup kita dan
dengan cepat kita tau jalan perusahaan kita. Visi tersebut haruslah dilakukan
degan tindakan nyata secara terus menerus dengan mengamati dan mempelajari setiap
kesalahan yang terjadi dalam setiap percobaan, atau istilah lainnya kita harus
mengasah pengalaman pribadi kita. Pengalaman tersebut salah satunya bisa kita
peroleh melalui belajar memimpin suatu organisasi nirlaba atau organisasi
kemahasiswaan, organisasi tersebut cukuplah baik untuk mengasah leadership
pribadi kita. Selain pengalaman juga dibutuhkan pengetahuan, karena pada
dasarnya kecerdasan otak kita semakin meningkat karena adanya pengetahuan yang
telah kita peroleh selama ini. Pengetahuan akan mengarahkan kita dengan lebih
mudah dan lebih cepat, karena pada dasarnya hampir semua pengetahuan merupakan
suatu pengalaman orang lain yang disampaikan kepada kita.
Sekarang kita sudah tau
apa CEO dan peran CEO itu. Setidaknya mulai dari sekarang, sejak kita menjadi
seorang mahasiswa kita bisa menggambarkan kehidupan kita dan merancang
kesuksesan kita mulai dari sekarang. Selamat menjadi CEO!